Rabu, 25 November 2015

BAB 02; Manusia dan Kebudayaan: 3. Masuknya Budaya Korea ke Indonesia.


Budaya Korea, terutama budaya Korean Pop (K-Pop) sudah menyebar luas di Asia, bahkan di dunia. Korean Pop atau yang sering disebut Hallyu Wave (pengaruh gelombang artis K-Pop) juga telah banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Dimulai dari drama Korea yang masuk ke stasiun televisi Indonesia dan boyband girlband asal korea yang bermunculan. Makanan, minuman serta pernak pernik ala Korea pun di ikuti oleh masyarakat Indonesia penyuka K-Pop.

Umumnya, masyarakat khususnya remaja perempuan menyukai budaya Korea karena artis Korea itu sendiri tampan dan cantik. Budaya K-Pop dipenuhi oleh wajah-wajah yang menarik dari artis drama, boyband dan girlband Korea. Penampilan atau pertunjukan di atas panggung yang memikat hati penggemarnya. Kreativitas yang tiada henti semakin memperkuat perkembangan budaya Korea di Indonesia. Sejak semula, K-Pop memang terpusat untuk menarik perhatian kaum muda. Anak-anak muda di Indonesia pun sudah ‘terkontaminasi’ bahkan ‘tersihir’ oleh budaya ini. Banyak anak bangsa yang mengikuti genre musik Korea seperti boyband dan girlband yang mirip seperti boyband/girlband asal Korea.

Komunitas-komunitas penggemar budaya Korea yang lebih dikenal sebagai K-Popers pun tumbuh di berbagai kota dan situs jejaring sosial di internet. Kelompok-kelompok penggemar budaya K-Pop ini juga seringkali memakai istilah-istilah dalam bahasa Korea untuk saling menyapa sesama penggemar budaya ini. Di situs jejaring sosialpun (misalnya: facebook/twitter), para penggemar budaya K-Pop ini lebih senang memakai nama-nama samaran yang berbau Korea.

Kesuksesan Korea dalam bidang musik dan drama-nya membuat lagu pop maupun drama nya masuk dan mudah diterima oleh negara lain. Selain itu, komoditas dan artis Korea juga memberi dampak yang besar pada budaya konsumsi mulai dari makanan, pakaian, tata rias, dan juga segala hal yang berkaitan dengan urusan kesempurnaan manusia secara fisik. Di kota- kota besar di Asia, seperti di China dan Taiwan, dapat ditemui para penggemar budaya K-Pop memakai pakaian, gaya rambut, tata rias, dan bahkan ada dari antara mereka yang dengan ekstrim sampai melakukan bedah plastik atau bedah kosmetik agar terlihat seperti idola mereka.

Budaya Korea mampu mempengaruhi pola hidup dan cara berpikir masyarakat yang dipengaruhinya. Penyebaran pengaruh budaya Korea bukan hanya meningkatkan peluang untuk melaksanakan pertukaran dan interaksi budaya, tetapi juga menjadi sarana untuk melegalkan ideologi Korea agar mudah diterima dunia internasional.

Banyak anak bangsa yang mengikuti genre musik Korea seperti banyak dibuatnya boyband dan girlband yang mirip seperti boyband dan girlband asal Korea. Contoh boyband dan girlband di Indonesia adalah smash, dragon boys, Hits, XO IX, cherrybelle, 7 icons, dll. Boyband and girlband asal Indonesia banyak meniru boyband dan girlband asal Korea seperti Super Junior, Beast, 2PM, MBLAQ, Girls Generations, dll. Di Indonesia sudah banyak diadakan audisi boyband dan girlband yang bertujuan untuk mencari bakat anak bangsa. Bukan hanya para remaja yang mengikuti boyband dan girlband tetapi anak kecil juga ikut-ikutan bahkan orang tuapun juga mengikutinya.

Masuknya K-Pop ke Indonesia membuat pergeseran musik melayu dan dangdut Indonesia. Musik melayu dan dangdut sudah semakin jarang diminati masyarakat dan jarang ditampilkan di layar televisi. Masyarakat sekarang lebih menyukai boyband dan girlband ala Korea. Pergeseran tersebut membuat musik melayu dan dangdut mulai menurun drastis.

Masyarakat Indonesia yang menyukai K-Pop sangat mengidolakannya secara berlebihan tanpa mengetahui dampak positif dan negatifnya. Apa sajakah dampak positif dan negatif menyebarnya budaya K-Pop Indonesia? Terutama pengaruhnya terhadap sikap nasionalisme kaum muda terhadap tanah air? Apakah dengan kuatnya penyebaran budaya K-Pop akan berpengaruh pada memudarnya budaya asli kita? Berikut dampak-dampak positif dan negatif menyebarnya Hallyu Wave di Indonesia;
Dampak positif masuknya budaya Korea ke Indonesia:
1. Kecintaan masyarakat pada musik semakin tinggi.
Dengan masuknya lagu-lagu Korea ke Indonesia menambah variasi musik baru di Indonesia, maka akan menambah banyak genre musik di negara ini. Dalam hal ini tentunya selera masyarakat sangat dimanjakan dengan keberadaan K-Pop ini.
2. Bakat-bakat yang selama ini terpendam dapat dikembangkan atau diekspresikan.
Maksudnya, perkembangan dalam hal kreatifitas dan musik modern. Dengan adanya K-Pop ini, para remaja bisa belajar seni tentang K-Pop, mulai dari dance, olah vokal, genre musiknya dan lain sebagainya.
3. Mempererat hubungan antara Indonesia dan Korea.
Dalam hubungan bilateral antar negara antara Indonesia dengan Korea Selatan sendiri tentunya secara tidak langsung akan semakin erat, karena disinilah hubungan timbal balik itu akan terjadi. Disatu sisi Korea Selatam dapat meningkatkan ekonomi mereka dengan menerima royalti dari penjualan album dan sebagainya, sedangkan di sisi yang lain, Indonesia sebagai konsumen dapat terpuaskan oleh hiburan musik tersebut.
4. Banyak remaja yang tertarik untuk mempelajari budaya dan bahasa Korea.
Dengan adanya minat yang luar biasa hebatnya di Indonesia, mendorong sebagian penikmat musik K-Pop tersebut untuk mempelajari segala hal yang berhubungan dengan K-Pop dan negara asalnya. Dalam hal ini, maka pengetahuan yang dimilikinya tentang negara lain pun juga akan ikut berkembang.
5. Mempermodern jenis musik di Indonesia.
6. Style berpakaian yang modis, gaya rambut, aksesoris yang lebih bervarisasi dan beraneka ragam.
7. Menambah devisa negara.
Dengan banyaknya artis Korea yang datang ke Jakarta untuk menggelar konser seperti Super Junior yang secara tidak langsung mempromosikan indonesia sebagai tujuan menarik para wisatawan asing yang berasal dari korea.
8. Menambah referensi tempat-tempat pariwisata yang di indah di negara Korea dengan menonton drama Korea.


Dampak negatif masuknya budaya Korea ke Indonesia:
1. Mengurangi rasa cinta terhadap musik Indonesia seperti melayu dan dangdut.
2. Musik asli Indonesia lama-kelamaan akan hilang. Dengan adanya K-Pop ini akan berpengaruh pula terhadap permusikan di Indonesia. Penikmat musik lama-lama akan berubah haluan.
3. Membuat pergeseran budaya lokal.
4. Masyarakat kita, khususnya anak muda, banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya K-Pop yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
5. Tercampurnya kebudayaan dalam negeri dengan kebudayaan luar, khususnya permusikan itu sendiri.
6. Acuh tak acuh terhadap budaya tradisional Indonesia.
7. Lebih menyukai budaya Korea ketimbang budaya asli Indonesia yang bersifat monoton.
8. Terlalu fanatik terhadap boyband atau girlband sehingga melupakan kewajibannya. Misalnya, seorang pelajar rela bolos sekolah demi melihat artis Korea yang datang berkunjung ke Indonesia.
9. Meniru gaya hidup dari artis-artis Korea yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.


Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita. Namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh negara-negara maju. Salah satu negara-nya adalah Korea selatan, Korean Wave atau Gelombang Korea ini belakangan mulai masuk dan berkembang di Indonesia. Demam Korea ini sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia dari kalangan remaja sampai orang dewasa. Dari mulai drama korea, film, musik dan lain-lain nya. Artis-artis Korea yang menarik perhatian dari segi fisik-nya, dapat membuat masyarakat Indonesia sangat mengagumi mereka. Hal ini menjadikan masyarakat Indonesia menjadi lebih tertarik terhadap kebudayaan Korea dan hal yang ditakuti adalah lunturnya kebudayaan Indonesia itu sendiri. Sebagai bangsa Indonesia yang baik, kita harus dapat memfilter dampak-dampak yang diakibatan oleh budaya Korea. Dampak positif yang dapat kita ambil dan dampak negatif yang harus kita hindari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar